Selasa, 23 April 2013

CERITA KECIL DUNIA MAHASISWA (part II)


             Dua semester di kelas 1EB09 berlalu. Saatnya aku memasuki semester baru yaitu semester tiga, di kelas baru dengan beberapa teman-teman yang berbeda lagi dari sebelumnya. Pertama kali aku mendengar masuk EB01 itu seperti berdiri di ketinggian yang amat sangat tinggi. Rasa takut yang sangat besar menghampiriku. Aku pernah mendengar cerita-cerita yang berlalu lalang ditelingaku, katanya EB01 adalah kelasnya anak jenius. Heeemmm tentu hal itu membuat aku takut, nervous dan jiper karena aku merasa aku hanya “hoki” bukan karena aku benar-benar jenius sehingga aku dipilih untuk menjadi mahasiswa EB01. Sempat aku mencoba untuk pindah kelas, namun aku tersadar bahwa aku telah diberikan kepercayaan oleh Allah SWT untuk duduk dikelas EB01 dan aku yakin aku bisa dan pasti semua ada hikmahnya. Yup, bener saja... aku bisa, buktinya aku bisa sampai sekarang ini, aku mampu dan aku terbiasa. Banyak hikmah yang aku dapatkan karena masuk EB01, salah satunya adalah aku merasa aku menjadi “sedikit” lebih maju, lebih rajin dan lebih menonjol dibandingkan teman-temanku di EB yang lainnya, alhamdulillah : )
             Hampir tiga tahun duduk di EB01 tentunya lebih banyak pengalaman yang aku dapat dibandingkan ketika aku di EB09 dulu. Di EB01 aku berpisah dari Uul, Nindy, Fifi dan Rilla. Tetapi aku sekelas dengan Icha. Awalnya aku hanya bermain dengan Icha berdua, karena aku merasa teman-temanku yang lain terlalu pendiam dan jenius sehingga tidak cocok bermain denganku. Sungguh tak diduga, ternyata EB01 itu kelas yang sangat konyol yah, tak seseram yang aku bayangkan, anak-anaknya konyol, seru-seru, tidak serajin yang aku bayangkan sih hehe. Memang, ketika kelas pertama di EB01 dimulai aku merasa jiper dan down karena ada salah satu temanku Deny, orang pendatang dari Padang yang sangat amat jenius menurutku waktu itu. Bayangkan saja yah, dari semua anak di kelas hanya dia yang membawa buku dan hanya dia yang menjawab semua pertanyaan dari dosenku. Sangat membuatku takut memang, kejeniusan dan kerajinannya sangat mengerikan bagiku. Tapi semuanya sekarang menjadi biasa, Deny ternyata sama seperti laki-laki lainnya juga yang bisa salah, males dan jatuh cinta :-p
            Oh iya, dulu di EB09 aku punya geng dengan teman-teman perempuanku. Di EB01 aku juga punya, mereka adalah Advent, Paskah, Saina, Riri, Yhana, Putri dan Libi. Diantara teman-teman wanita yang lain, aku lebih sering menghabiskan waktu bersama mereka, seperti dulu ketika aku di EB09 bersama Icha, fifi, Uul, Nindy dan Rilla. Namun itu bukan berarti membuat aku lupa dengan geng perempuanku di EB09 dulu. Aku tetap keep contact, menjalin silahturahmi dengan mereka.
            Banyak hal dan kejadian yang aku alami di EB01. Mulai jalan-jalan bareng EB01 ke Jogja. Ketika itu yang ikut pergi ke Jogja adalah aku, Advent, Paskah, libi, Teni, Okta, Harun, Havitra, Daniel dan Saut. Disana kita menghabiskan liburan semester genap bersama, jalan-jalan mengelilingi kota Jogjakarta, menikmati suasana di Jogja. Bukan hanya senang-senang di Jogja, tapi disana kita juga mengalami kejadian yang akhirnya menjadi pengalaman berharga untuk persahabatanku di EB01. Yaa, ketika di Jogja sempat terjadi keributan kecil antara satu sama lain. Keributan yang sangat banyak dan panjang untuk di jelaskan. Tetapi dari kejadian di Jogja ini, kita menjadi lebih mengenal karakter satu sama lain, menjadi lebih sadar diri akan sifat jelek masing-masing. Selain kejadian di Jogja, aku juga pernah mengalami salah paham dengan teman sepermainanku yang lainnya. Tapi tentu saja dibalik hujan pasti ada pelangi, dibalik keributan yang terjadi ada sebuah persahabatan yang kokoh.
            EB01 meskipun dibilang EB nya anak-anak jenius, tetapi kita tak seseram yang orang lain bicarakan. Kita hanya manusia biasa, kita juga bisa melakukan hal bodoh, kita bisa tertawa dan bahkan menangis. Buktinya kita bisa melakukan kesalahan seperti ketauan main kartu di kelas, kemudian kartunya disita oleh satpam yang sedang berpatroli pada saat itu. Padahal itu hanya kartu UNO dan kita tidak sedang bermain judi kok. Selain itu aku dan beberapa teman lain di EB01 pernah di ‘usir’ dari kelas dan tidak boleh mengikuti kuis karena tidak mempunyai buku. Dan kita juga pernah dimarahin dosen karena mengobrol kemudian diberi sanksi. Kita juga sama seperti wanita lainnya yang demam Korea, dimana Icha dan Estu lah sebagai peracun Korea ke cewe-cewe EB01 seperti aku, Nia, Ina, Pipit, Yhana, dll.
            Oh iya ada satu cerita konyol dikelas. Dulu ketika semester 6 dan 7 kalau tidak salah aku belajar matakuliah riset akuntansi. Kami di ajar oleh dosen perempuan, hemmm kita panggil aja ibu ‘x’ hehe. Lucunya itu si Ibu x ini selalu menyombongkan dirinya didepan kelas, membanggakan dirinya sebagai orang kaya yang mempunyai tanah berhektar-hektar, saham di pertamina, keluar negri, punya rumah banyak, punya mobil dan lain sebagainya. Tetapi tanpa rasa malu si Ibu x ini suka meminta-minta pada anak didiknya, contohnya seperti waktu itu dia meminta sama salah satu temanku untuk membelikan anaknya si Ibu x tersebut coklat. Selain itu ada juga temanku yang pada waktu itu tidak ikut UTS matakuliah beliau dikarenakan terkena musibah, dan dengan entengnya si Ibu x itu minta Pizza Hut sebagai balasan agar anak didiknya bisa mengikuti UTS susulan. Benar-benar bertolak belakang bukan dengan apa yang suka ia bangga-banggakan di depan kelas. Dan satu lagi, doi pernah di gep-in sama temen sekelasku naik angkot lho! Hahaha langsung deh si Ibu x menjadi bulan-bulanan dikelas. Oh iya, si Ibu x ini sangat suka mengancam lho, terutama mengancam nilai. Katanya ia tidak bisa memberikan semua nilai anak didiknya A/B. Setuju sih sama pendapatnya, namun sistem penilaian dia kepada setiap anak itu lho yang sangat tidak adil menurut ku. Pernah waktu itu, ketika sedang berdebat masalah nilai, entah lagi apes, sial atau apa, aku dan beberapa temanku menertawai beliau, dan bodohnya ketika aku sedang tertawa, si Ibu x mengahadap ke arahku dan berbicara “terus saja tertawa, saya mau melihat kamu tertawa” dan seketikapun kelas menjadi hening yang padahal sebelumnya sangat ramai seperti pasar karena sedang menertawakan beliau dan ada beberapa yang berdebat dengan beliau. Dengan spontan aku diam dan meminta maaf. Namun maafku tidak diterima, dan kemudian dia mengancam nilai Penulisan Ilmiah ku.
“kalian jangan pernah macam-macam yah sama saya, kalian ini gak tau siapa saya kan? Saya bisa saja dengan mudah membuat nilai PI kalian jelek, saya tinggal cari tahu siapa dosen pembimbing kalian” katanya sambil marah-marah.
Wow.... sentak itu membuat saya down dan takut, tapi saya tetap optimis dan percaya kalau itu semua hanya omong kosong. Saya pun bertanya pada dosen pembimbing saya dan wali kelas saya, katanya tidak ada satu pun dosen yang bisa mengancam nilai anak didiknya, apa lagi diluar matakuliah yang ia ajarkan. Tentu saja saya lebih yakin dengan ucapan wali kelas dan dosen pembimbing saya dibandingkan ucapan si Ibu ‘kaya raya’ itu hehe. And we’ll see, hasil dari PI ku memuaskan, nilai hasil penulisanku sangat baik, tak seperti si Ibu x ancam.
            Masih tentang dosen kaya raya itu. Ada satu cerita konyol. Waktu itu ketika jam pelajaran matakuliah beliau, beliau datang terlambat. Dan tiba-tiba masuk kelas menangis sambil meminta maaf datang terlambat karena abangnya meninggal. Kami pun disuruh mendoakan alm. Kami pun terdiam melihatnya berbeda dari sebelumnya dengan ‘kebiasaannya’ itu. Deny pun ditunjuk untuk memimpin doa, lucunya Deny salah mengucapkan kata-kata pembuka sebelum doa, dan itu benar-benar murni terjadi tanpa dibuat-buat. “Teman-teman sebelum berdoa, sebelumnya kita ucapkan turut bersuka cita kepada Ibu x” haha bersuka cita? Mungkin maksutnya berbelasungkawa atau berduka cita kali yah. Ingin tertawa tapi kondisi tidak memungkinkan, dengan senyum-senyum kecil sambil melihat satu sama lain kami semua menahan tawa dan memulai untuk berdoa. Doa pun selesai dipanjatkan, si Ibu x mulai menerangkan pelajaran. Aku dan teman-teman yang lain berfikir bahwa si Ibu x ini sudah berubah dan bertaubat. Tapi semua salah! Baru beberapa menit yang lalu menangis histeris, tidak lama kemudian si Ibu x memulai menyombongkan diri lagi, dan yang disombongkan pada saat itu adalah si almarhum.
“Iya, abang saya itu orang yang baik padahal, sukses, sudah kerja diperusahaan ternama, punya rumah, bla bla bla” katanya pada saat itu.
Menurut kabar burung yang ku dengar sih, si Ibu x ini di pecat karena ketauan berbuat perbuatan yang menyimpang, tapi ak tidak tahu itu benar-benar terjadi atau hanya sekedar kabar burung saja atau hoax.
            Wah, begitu banyak yah cerita yang terjadi selama hampir 4 tahun ini, dan itu semua akan menjadi kenangan yang bisa ku ‘baca’ lagi nanti ketika aku sudah lulus. Setiap kejadian yang terjadi akan menjadi penghias dalam ‘buku kehidupanku’ yang tak ternilai harganya dan tidak dapat diulang kembali. Aku bersyukur ya Allah begitu banyak hal yang kau berikan padaku, dan kau berikanku kesempatan untuk menikmati indahnya dunia perkuliahan ini, dunianya mahasiswa. Dan aku bangga mempunyai teman seperti kalian semua, teman-teman di EB09 dan EB01. Sebentar lagi kita akan berpisah dan menjalani hidup baru, yaitu dunia pekerjaan. Dan sekarang kita semua sedang berjuang dengan ‘jalannya’ masing-masing untuk meraih itu semua. Semoga kita bisa LULUS bersama tahun ini teman, dan semoga persahabatan kita abadi selamanya J
*** SEKIAN ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar