VIVAnews – Pemerintah mentargetkan membangun 7,5 juta rumah rakyat hingga tahun 2014 mendatang, dengan perincian lima juta rumah murah dan 2,5 juta rumah sangat murah. Tahun ini pemerintah baru siap membangun satu juta rumah.
Deputi Menteri Perumahan Rakyat, Bidang Perumahan Swadaya, Jamil Anshari, jika ditilik dari segi anggaran negara, pihaknya baru merencanakan membangun 350 ribu unit rumah sangat murah dan 650 ribu ribu unit rumah murah.
“Dengan memperhatikan kemampuan anggaran negara dan pengembang, kami baru merencanakan sejumlah itu. Totalnya satu juta unit rumah untuk dua program tersebut," katanya di sela acara Musyawarah Daerah (Musda) DPD Real Estat Indonesia (REI) Bali, Rabu 13 April 2011.
Jamil menambahkan, program pembiayaan rumah murah tersebut dipatok dengan bunga di bawah dua digit. Selain itu, untuk kedua program perumahan swadaya itu pemerintah memberikan hibah Rp10juta untuk rumah baru dan Rp5 juta untuk perbaikan.
Selain dua program tersebut, dia mengatakan, ada program lainnya yaitu bantuan yang diberikan langsung pemerintah pusat maupun melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) pemerintah daerah. "Kami memberikan nominal Rp5–10 juta untuk rumah sangat murah dan Rp20-25 juta untuk program rumah murah," ujar Jamil.
Berapa total anggaran yang digelontor? Jamil menjawab, anggaran yang dialokasikan untuk seluruh Indonesia mencapai Rp2,7 triliun. "Dari dana tersebut, yang baru terserap sebesar Rp600 miliar. Kami meminta peran REI untuk menyiapkan rumah itu," katanya.
Ketua REI Bali, AAM Sukhadana Wenhda mengaku siap mengoordinasikan dan menyosialisasikan program tersebut agar mampu terserap dengan baik.
"Kami berupaya agar dana itu bisa terserap dan tidak menguap mubazir. Kami akan sosialisasikan lewat DPD agar tersosialisasi ke daerah-daerah. Ini program pemerintah, kami akan jalankan," ujarnya.
Apalagi, sambung dia, di Bali sendiri ada juga program bedah rumah, sehingga jika disinergikan akan sangat bermanfaat.
Namun, bila terkait lahan, Sukhadana mengaku dana dari Pemerintah Pusat tersebut tidak mencukupi. "Dana sebesar itu tidak cukup. Kita tahu bersama, berapa harga tanah di Bali saat ini," kata dia.
Untuk itu, dia menuturkan, REI menunggu kebijakan pemerintah daerah, misalnya ada lahan milik pemprov dan lain untuk dihibahkan untuk menyukseskan program ini.
Laporan: Bobby Andalan | Bali
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar